background

http://www.ezwpthemes.com

Selasa, 17 April 2012

cintaku dalam diam


Aku belum siap melangkah lebih serius dengan seseorang
Aku cukup mencintai ia dalam diam
Karena diamku adalah bukti cintaku padanya
Aku ingin memuliakan ia
Dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan terlarang
Aku tidak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya
Karena diamku memuliakn kesucian hatinya
Menghindarkan dirinya dari hal-hal  yang akan merusak izzah dan iffah nya
Karena diam ku bukti kesetiaan ku padanya
Aku ingin orang yang aku cintai adalah orang yang allah pilih untukku
Karena diamku tersimpan kekuatan dan harapan
Hingga mungkin saja allah akan membuat harapan itu menjadi nyata
Bukankah allah tidak akan menyiakan harapan hambanya?
Dan jika cinta dalam diam ku tidak memiliki kesempatan berbicara
dalam dunia nyata,
Biarkanlah ia tetap diam
Jika ia bukan milikkku
Toh allah akan melalui waktu akan menghapus
cinta dalam diamku itu dengan memberi rasa yang lebih indah dengan orang yang tepat
Biarkan  cinta dalam diamku itu menjadi memori tersendiri disudut hatiku
Menjadi rahasia antara aku dengan sang pemilik hatiku



Kamis, 08 Desember 2011

impian dan cita-citaku

ga banyak sih cita-citaku , aku cuma pengen jadi seorang ahli kimia yang bisa dipake dimana2, juga bisa ngebahagiain orang tua aku ....
selain itu aku pengen menjadi seorang wanita sholehah , dan berharap mendapatkan calon suami yang bisa mensholehahkan kesholehanku , amiennnn
terus ada lagi ,punya usaha yang berkembang dengan baik ......




dan bisa berangkat haji bareng  family ,, amimnnnnnnnnnnnnnnn

ponpes darussalam

Perintis Pondok Pesantren Darussalam Ciamis adalah Kyai Ahmad Fadlil (al-marhum. Pondok ini berawal dari sebidang tanah wakaf dari pasangan suami istri Mas Astapradja dan Siti Hasanah.

Berawal pada tahun 1929, dengan bermodalkan sebuah rumah tempat tinggal, sebuah mesjid, dan sebuah pondok yang penuh dengan kesederhanaan, pesantren Darussalam bahu membahu mulai mengukir sejarah di Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis jawa Barat.

Sebagaimana pesantren lainnya, pada saat itu Pesantren Darussalam diharuskan mentaati peraturan pemerintah kolonial Belanda dengan mengikuti undang-undang Ordonansi Belanda yang membatasi materi pengajaran pesantren.

Namun demikian peraturan pemerintah kolonial tidak mengurangi semangat para pemuda saat itu untuk menggali keilmuan bidang agama, terbukti pesantren Darussalam kebanjiran santri hingga mencapai 400 orang.

Angin kemerdekaan 1945 memberi angin segar pesantren, perjuangannya untuk meningkatkan kwalitas umat mendapat keleluasaan, hingga pesantren sedikit demi

sedikit dapat memenuhi berbagai kebutuhan belajar mengajar bagi para santri. Dan yang sangat penting adalah paradikma lama tentang pesantren yang cenderung hanya mengkaji ilmu-ilmu keislaman mulai dikikis, sehingga pada dasa warsa enam puluhan, Pondok pesantren Darussalam mulai memodernisasikan sistem pendidikannya dengan merambah pada pendidikan formal.

Lembaga pendidikan formal yang pertama didirikan adalah Raudlatul-Athfal (Taman Kanak-Kanak) pada tahun 1967, berturut-turut pada tahun 1968 berdiri Madrasah lbtidaiyah (SD) dan Madrasah Tsanawiyah (SLTP) dan pada tahun 1969 berdiri Madrasah Aliyah (SLTA), yang selanjutnya dijadikan Madrasah Aliyah Negeri, atas permintaan Departemen Agama.

Perjuangan Pesantren untuk menjadi lembaga pencetak manusia unggul dinegeri ini tidak berhenti disitu, maka pada tahun 1970 didirikan Perguruan Tinggi Islam pertama di kabupaten Ciamis yang diberi nama Fakultas Syariah Darussalam Ciamis Jawa Barat, yang merupakan embrio dari Institut Agama Islam Darussalam (IAID).

Saat ini Institut Agama Islam Darussalam telah memiliki tiga fakultas, yaitu Fakultas Syari'ah, Fakultas Tarbiyah, dan Fakultas Dakwah dengan jumlah mahasiswa kurang lebih 650 orang.

Pondok Pesantren yang saat ini dipimpin oleh K.H. Irfan Hielmy ini, saat ini telah memiliki berbagai jenjang pendidikan mulai pra sekolah hingga perguruan tinggi.

Jenjang Pendidikan di Pondok Pesantren Darussalam Ciamis
  1. Pendidikan Pra Sekolah, Raudlatul Athfal/Taman Kanak-Kanak
  2. Pendidikan Dasar, Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar
  3. Pendidikan Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah/SLTP
  4. Pendidikan Menengah Tingkat Atas, Madrasah Aliyah Keagamaan Darussalam (SLTA)
  5. Madrasah Aliyah Keagamaan Negeri (SLTA)
  6. Madrasah Aliyah Negeri (SLTA)
  7. Perguruan Tinggi, Institut Agama Islam Negeri Darussalam terdiri dari :
  • Fakultas Syari'ah
  • Fakultas Tarbiyah
  • Fakultas Dakwah
Alamat Pondok Pesantren Darussalam Ciamis
Jl. K.H. Ahmad Fadlil I Dewasari, Cijeungjing
Ciamis Jabar Indonesia 46271
Tlp. (0265) 773818-774277- 773620-773624-774376
Faks. (0265) 774376
E-mail: bppd@link.net.id

Jumat, 04 November 2011

DFC Vs SMK LPS B

Jumat (26/11) minggu kemarin adalah hari yang sangat menentukan kerja keras tim sepak bola MAN Darussalam atau biasa disebut DFC. Karena tepat pada hari itu DFC menghadapi SMK LPS B dalam penentuan lolos grup pada turnamen sepak bola Tut Wuri Handayani Cup VI yang diselenggarakan oleh Forum Pemuda Galuh.

Pada pertandingan sebelumnya, DFC menghadapi tim sepakbola SKB yang akhirnya terciptalah 4 gol pada pertandingan tersebut, 2 gol bagi DFC dan 2 gol sisanya bagi SKB. Namun , hasil dari pertandingan tersebut membuat DFC terdesak setelah pada pertandingan selanjutnya SKB berhasil menaklukan SMK LPS B, rival satu grupnya 2-0. Sehingga hasil ini membuat DFC harus menciptakan 3 buah gol di gawang lawan jika masih tetap ingin melaju ke babak play off.

Namun, semuanya berubah setelah akhirnya DFC berhasil menaklukan SMK LPS B dengan skor telak 3-0. Hal ini membuat 2 tim rival DFC, yaitu SMK LPS B dan SKB gugur dalam babak grup dan membuat DFC terus melaju ke babak play off. Pada babak awal ini DFC langsung menghadapi SMK YPT yang dijadwalkan bertanding pada tanggal 16 Desember mendatang.

Gol pertama diciptakan oleh Banu Nurhidayat pada menit ke-13, salah seorang siswa kelas XII IPS di MAN Darussalam dengan mencungkil bola yang bergulir di tanah setelah Muhammad Azhar, siswa kelas XI PK memberikan umpan cantiknya kepada Banu. Sehingga bola tersebut melambung ke atas hingga melebihi kapasitas terbang penjaga gawang SMK LPS B. Bola yang tidak terjangkau oleh penjaga gawang tersebut akhirnya langsung masuk ke gawang lawan hingga menelurkan sebuah gol bagi MAN Darussalam. Dan selang beberapa menit kemudian, tepat pada menit ke-37, Fikri Apriliana, salah seorang siswa kelas XII PK berhasil menambah kedudukan menjadi 2-0 setelah dia menggelindingkan bola ke samping dalam gawang lewat kembali umpan dari Muhammad Azhar hingga DFC berhasil menelurkan 2 gol di gawang SMK LPS B. Kondisi ini bertahan sampai berakhirnya babak pertama selesai.

Memasuki babak ke-2 DFC berhasilkan menelurkan satu gol kembali di gawang SMK LPS B setelah Banu Nurhidayat memasukkan kembali bola ke gawang lawan pada menit ke-51. Gol ini tercipta lewat umpan dari Muhammad Azhar dari tembakan penjuru yang dilesatkannya berhasil disundul oleh Banu. Dan akhirnya gol ketiga ini menutup perolehan gol DFC hingga berakhirnya pertandingan sore itu.

Akhirnya, pertandingan yang ditonton hampir oleh seluruh santri Darussalam ini, membuat bangga penontonnya pada waktu itu. Karena pertandingan itu sangat menentukan sekali bagi kelangsungan hidup DFC di turnamen Tut Wuri Handayani IV.